Skip to main content

Novel “Re: “ karya Kang Maman yang Memberi Getaran Tak Biasa

 “Ini gilaaa banget sih.”


Setelah merampungkan bab pertama Novel “Re:” yang merupakan salah satu karya Maman Suherman atau lebih kita kenal dengan panggilan Kang Maman yang sangat terkenal, hanya penggalan kalimat itu yang terlintas di pikiran dan dengan santainya kuucapkan sambil terus mengarahkan pandangan ke bab-bab berikutnya di buku ini.

Gaya penulisan yang menurutku sangat detail, lugas dan luwes dari sang penulis benar-benar membuat aku menjadi sangat berani untuk terus menerus mencari tahu apa yang sebenarnya ingin beliau sampaikan lewat cerita Re sebagai tokoh utama dari buku ini. Dan sependek pengetahuanku, Novel Re: diangkat berdasarkan pengalaman pribadi sang penulis yang tak lain adalah Kang Maman.

Menurutku, novel Re: memiliki magnet yang kuat dan fenomenal. Penggambaran profil, kejadian, tempat dan penulisan istilah-istilah frontal dan kuanggap vulgar ternyata bisa sebebas dan seringan itu ketika dituliskan dalam buku ini. Sosok Re yang digambarkan terlihat begitu kuat di luar namun sangat rapuh di dalam membuatku bertanya bagaimanakah sebenarnya perasaan Kang Maman ketika itu saat ia yang berhadapan langsung dengan sosok Re. Getaran seperti apa yang ia rasakan saat mendampingi Re dalam masa-masa kritis di hidupnya seperti apa yang dituliskannya.

Sebagai pembaca yang tergolong dalam batas cari aman saja, tulisan di Novel Re: telah menyuguhkan gaya berbicara yang mendobrak rasa penasaranku terhadap hal-hal yang sudah lama dianggap terlalu beresiko (tabu) untuk dibahas.

 

“Panggil aku: Re:!”

“Pekerjaanku pelacur!”

“Lebih tepatnya, pelacur lesbian!”

 


sumber gambar : Website Gramedia


Tiga kalimat yang mewakili Novel Re: ini menjadi pintu masukku ke dunia Re. Dunia yang digambarkan begitu keras dan banyak menggambarkan kesedihan Re, tapi juga memberi tahu kita bahwa Re justru memiliki sudut pandang yang begitu menjadikannya tegar dan kuat.

Novel ini menjadi seperti kaca yang merefleksikan bayangan kita. Ia hanya bercerita dengan kejujuran. Hanya sebagai informasi, yaitu di bagian akhir buku tulisan pada Bab Tetirah menjadi puncak getaran di dadaku saat merampungkan Re:.

Kira-kira itulah ulasan singkat berdasarkan pengalamanku membaca Novel Re: yang kini telah dicetak beberapa kali oleh Gramedia dan menjadi salah satu karya Best Seller dari Kang Maman.

Kalian yang berminat untuk membeli Novel Re:, silakan kunjungi website Gramedia untuk pembelian secara online https://www.gramedia.com/products/re

Semoga bermanfaat!

Comments

  1. wow... baru paham novel Re ini karya Kang Maman. Suka cara Kak Agita menuliskan review .. jadi bisa membayangkan kondisi bukunya. Thank you ya kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiiii Sofie
      waahh, novel Re: memberi sensasi yang beneran berbeda lhoo..
      semoga kamu punya waktu nanti untuk membaca Re: secara langsung yaa

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menjadi dewasa melalui lagu Satu-Satu, sebuah karya musik ber-atmosfir positif dari Idgitaf

Sumber Foto : Akun YouTube Idgitaf Manusia memiliki beragam emosi. Emosi bisa ditunjukkan oleh perasaan senang, bingung, sedih, marah, sampai rasa cemburu. Katanya semua perasaan tersebut bisa terwakilkan oleh barisan lirik sebuah lagu yang kita dengarkan yang memiliki makna tepat sama persis seperti yang ingin kita gambarkan. Pasti sering kita mendengar istilah banyak kata yang tak terucapkan . Semua orang bisa mengalami beragam emosi seperti yang pernah saya baca di salah satu ulasan Brain Academy ini. Saya termasuk orang yang lebih sering mengekspresikan perasaan senang melalui lontaran candaan yang menghibur lawan bicara. Candaan itu sering juga ditanggapi dengan lanjutan candaan lainnya. Wah, kalau sudah begitu sudah mulai tidak ingat waktu ngobrol deh. Berbeda lagi dengan teman saya yang lainnya yang lebih suka mengekpresikan perasaannya dengan mendengarkan lagu di YouTube yang mendukung perasaannya saat itu. Apalagi sekarang algoritma pilihan lagu di YouTube sangat pandai m...

Mahakarya film india “Kabhi Khushi Kabhie Gham”

Beberapa hari yang lalu sebuah video berisi potongan tayangan sebuah film India muncul di TikTok saya. Kira-kira seperti ini lirik dari music sound yang muncul. Aa..kabhi khushi kabhie gham (Sometimes happiness, sometimes sadness) Na judaa honge hum (We shall not be separated ) Kabhi khushi kabhie gham (In times of happiness, in times of sadness)   Sumber lirik: Kabhi Khushi Kabhie Gham - Bollywood Song Lyrics Translations (bollynook.com) Apakah anda juga ikut menyanyikan potongan lirik lagu ini dalam hati? Sebuah film yang boleh saya sebut sebagai salah satu mahakarya Bollywood di tahun 2001 ini tidak pernah gagal membuat penonton cengeng seperti saya ikut hanyut dalam cerita dan menangis setiap kali soundtrack utamanya diputar. Dibintangi oleh aktor-aktor terkenal dengan nama besar mulai dari Shah Rukh Khan , Kajol , Amitabh Bachchan, Hritik Roshan, Kareena Kapoor , dan juga Jaya Bachchan film ini seperti tidak pernah kehilangan decak kagum penggemarnya. Bahkan hingga sa...