Skip to main content

Posts

Menjadi dewasa melalui lagu Satu-Satu, sebuah karya musik ber-atmosfir positif dari Idgitaf

Sumber Foto : Akun YouTube Idgitaf Manusia memiliki beragam emosi. Emosi bisa ditunjukkan oleh perasaan senang, bingung, sedih, marah, sampai rasa cemburu. Katanya semua perasaan tersebut bisa terwakilkan oleh barisan lirik sebuah lagu yang kita dengarkan yang memiliki makna tepat sama persis seperti yang ingin kita gambarkan. Pasti sering kita mendengar istilah banyak kata yang tak terucapkan . Semua orang bisa mengalami beragam emosi seperti yang pernah saya baca di salah satu ulasan Brain Academy ini. Saya termasuk orang yang lebih sering mengekspresikan perasaan senang melalui lontaran candaan yang menghibur lawan bicara. Candaan itu sering juga ditanggapi dengan lanjutan candaan lainnya. Wah, kalau sudah begitu sudah mulai tidak ingat waktu ngobrol deh. Berbeda lagi dengan teman saya yang lainnya yang lebih suka mengekpresikan perasaannya dengan mendengarkan lagu di YouTube yang mendukung perasaannya saat itu. Apalagi sekarang algoritma pilihan lagu di YouTube sangat pandai m...
Recent posts

Mahakarya film india “Kabhi Khushi Kabhie Gham”

Beberapa hari yang lalu sebuah video berisi potongan tayangan sebuah film India muncul di TikTok saya. Kira-kira seperti ini lirik dari music sound yang muncul. Aa..kabhi khushi kabhie gham (Sometimes happiness, sometimes sadness) Na judaa honge hum (We shall not be separated ) Kabhi khushi kabhie gham (In times of happiness, in times of sadness)   Sumber lirik: Kabhi Khushi Kabhie Gham - Bollywood Song Lyrics Translations (bollynook.com) Apakah anda juga ikut menyanyikan potongan lirik lagu ini dalam hati? Sebuah film yang boleh saya sebut sebagai salah satu mahakarya Bollywood di tahun 2001 ini tidak pernah gagal membuat penonton cengeng seperti saya ikut hanyut dalam cerita dan menangis setiap kali soundtrack utamanya diputar. Dibintangi oleh aktor-aktor terkenal dengan nama besar mulai dari Shah Rukh Khan , Kajol , Amitabh Bachchan, Hritik Roshan, Kareena Kapoor , dan juga Jaya Bachchan film ini seperti tidak pernah kehilangan decak kagum penggemarnya. Bahkan hingga sa...

“Gadis Minimarket” milik Sayaka Murata menggelitik realita hidup karyawan modern

Sepertinya ini adalah novel kedua terjemahan dari Bahasa Jepang yang saya nikmati selama setahun terakhir. Jujur saja tidak banyak novel terjemahan yang saya baca, dan kesempatan bertemu dengan karya milik Sayaka Murata juga merupakan pengalaman yang baru. Novel yang memiliki penamaan judul lain yaitu " Convenience Store Woman" ini memberikan gambaran nyata suasana hiruk pikuknya minimarket yang ramai ketika kita membaca barisan-barisan kalimat yang ditulis oleh Sayaka Murata. Kalian yang sering pergi membeli minuman kaleng dingin atau sekadar snack ringan di Indomaret atau Alfamart dan minimarket sejenisnya pasti seperti langsung membayangkan kondisi di kenyataan dengan apa yang diilustrasikan oleh Sayaka dalam buku ini. Entahlah, apakah karena ini merupakan novel terjemahan atau memang inilah gaya bahasa Sayaka yang cukup unik dan menakjubkan. Label " menakjubkan" yang saya sebutkan tadi sebenarnya adalah karena apa yang tertulis dalam buku ini sepertinya ...

Novel “Re: “ karya Kang Maman yang Memberi Getaran Tak Biasa

  “Ini gilaaa banget sih.” Setelah merampungkan bab pertama Novel “Re:” yang merupakan salah satu karya Maman Suherman atau lebih kita kenal dengan panggilan Kang Maman yang sangat terkenal, hanya penggalan kalimat itu yang terlintas di pikiran dan dengan santainya kuucapkan sambil terus mengarahkan pandangan ke bab-bab berikutnya di buku ini. Gaya penulisan yang menurutku sangat detail, lugas dan luwes dari sang penulis benar-benar membuat aku menjadi sangat berani untuk terus menerus mencari tahu apa yang sebenarnya ingin beliau sampaikan lewat cerita Re sebagai tokoh utama dari buku ini. Dan sependek pengetahuanku, Novel Re:  diangkat berdasarkan pengalaman pribadi sang penulis yang tak lain adalah Kang Maman. Menurutku, novel Re: memiliki magnet yang kuat dan fenomenal. Penggambaran profil, kejadian, tempat dan penulisan istilah-istilah frontal dan kuanggap vulgar ternyata bisa sebebas dan seringan itu ketika dituliskan dalam buku ini. Sosok Re yang digambarkan ter...