Skip to main content

Mahakarya film india “Kabhi Khushi Kabhie Gham”


Beberapa hari yang lalu sebuah video berisi potongan tayangan sebuah film India muncul di TikTok saya. Kira-kira seperti ini lirik dari music sound yang muncul.

Aa..kabhi khushi kabhie gham
(Sometimes happiness, sometimes sadness)
Na judaa honge hum
(We shall not be separated)
Kabhi khushi kabhie gham
(In times of happiness, in times of sadness)

 Sumber lirik: Kabhi Khushi Kabhie Gham - Bollywood Song Lyrics Translations (bollynook.com)

Apakah anda juga ikut menyanyikan potongan lirik lagu ini dalam hati?

Sebuah film yang boleh saya sebut sebagai salah satu mahakarya Bollywood di tahun 2001 ini tidak pernah gagal membuat penonton cengeng seperti saya ikut hanyut dalam cerita dan menangis setiap kali soundtrack utamanya diputar.

Dibintangi oleh aktor-aktor terkenal dengan nama besar mulai dari Shah Rukh Khan, Kajol, Amitabh Bachchan, Hritik Roshan, Kareena Kapoor, dan juga Jaya Bachchan film ini seperti tidak pernah kehilangan decak kagum penggemarnya. Bahkan hingga saat ini selalu ada saja orang-orang yang membicarakan tentang bagaimana mereka selalu akan berakhir dengan tangisan ketika menonton ulang film ini. Termasuk saya dan seorang teman saya di kantor.

Tentu saja ketika film ini pertama kali tayang saya tidak langsung menontonnya. Usia saya ketika itu masih sekitar sepuluh tahun dan tontonan saya hanya masih seputar serial Carita de άngel, Doraemon ataupun Ninja Hatori yang tayang setiap hari minggu pagi. Waktu itu juga kami belum punya DVD Player untuk memutar kaset CD film yang biasa ditawarkan oleh penjual DVD keliling sekitar rumah.

Hingga akhirnya sekitar sepuluh tahun yang lalu saya punya kesempatan menonton film Kabhi Khushi Kabhie Gham saat sepupu perempuan yang berusia tiga tahun lebih tua dari saya suatu siang tengah sibuk memindah-mindahkan saluran TV dan kudengarkan soundtrack utama film ini untuk pertama kalinya. Karena penasaran kami meneruskan menonton film ini sampai selesai. Ketika itu beberapa stasiun TV nasional memang sering kali menayangkan kembali film-film lama.

Scene pertama yang kami saksikan adalah ketika Rahul yang diperankan oleh Shah Rukh Khan baru saja turun dari helikopter yang ditumpanginya tepat di halaman rumahnya berlari menuju sang ibu yang diperankan oleh Jaya Bachchan. Selayaknya ciri khas film India yaitu ada banyak orang menari dengan pakaian khas orang India yang sangat cantik. (sstttt, sekedar info ya kalau film ini memang sepertinya diperuntukkan bagi orang yang sudah cukup usianya. Hehehe...)

Sumber: Google

Kesan saya selanjutnya adalah tentu saja besarnya skala ukuran rumah yang ada di film itu. Khayalan seorang anak seusia saya ketika itu adalah bagaimana ya rasanya bisa tinggal di rumah sebesar itu? Pasti punya kamar tidur besar yang ukuran ranjangnya muat untuk tidur empat bahkan sepuluh orang saudara. 

Menceritakan dinamika kehidupan Rahul yang harus memutuskan untuk berpisah dengan keluarganya di India dan memulai hidup baru bersama dengan Anjali (diperankan oleh Kajol), wanita pilihannya yang diajaknya pindah ke Inggris. Ibunda Rahul yang digambarkan oleh Jaya Bachchan setiap hari hanya merindukan Rahul dan tidak banyak tersenyum setelah perpisahan mereka yang terkesan terpaksa. 

Dari film ini salah satu hal sederhana yang saya sadari adalah sejauh apapun kita melangkah pergi, tetaplah sebagai keluarga kita akan saling mencari. Ada rasa rindu yang sulit terucapkan dalam film ini. Ada banyak cinta yang tidak bisa secara lugas untuk disampaikan. Dan tentu saja ada banyak air mata yang mengalir. Cinta kasih orang tua dan anak yang tidak pernah akan berakhir.

Anda yang mungkin sudah pernah menonton film tersebut pasti pernah setidaknya merasakan turut sesunggukkan melihat besarnya kerinduan ibu dan anak ini.

Kira-kira itulah cerita pengalaman saya menonton film Kabhi Khushi Kabhie Gham, sebuah karya film India yang menorehkan kesan mendalam.


Comments

  1. film favorit aku, bisa nangis pas nonton

    ReplyDelete
  2. film india selalu ada di hati ku,,, menguras air mata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau butuh film untuk menangis, pilihannya jatuh ke film india dong yaa

      Delete
  3. setiap nonton ini selalu termehek mehek

    ReplyDelete
    Replies
    1. pertahanan untuk nggak ikut nangis, nggak mempan di film ini

      Delete
  4. ini populer banget waktu aku masih kecil XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju.. pada masanya ini juara banget sih. sampai sekarang juga :)

      Delete
  5. Gak pernah bosan nontonnya meski diputar berulang kali

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Novel “Re: “ karya Kang Maman yang Memberi Getaran Tak Biasa

  “Ini gilaaa banget sih.” Setelah merampungkan bab pertama Novel “Re:” yang merupakan salah satu karya Maman Suherman atau lebih kita kenal dengan panggilan Kang Maman yang sangat terkenal, hanya penggalan kalimat itu yang terlintas di pikiran dan dengan santainya kuucapkan sambil terus mengarahkan pandangan ke bab-bab berikutnya di buku ini. Gaya penulisan yang menurutku sangat detail, lugas dan luwes dari sang penulis benar-benar membuat aku menjadi sangat berani untuk terus menerus mencari tahu apa yang sebenarnya ingin beliau sampaikan lewat cerita Re sebagai tokoh utama dari buku ini. Dan sependek pengetahuanku, Novel Re:  diangkat berdasarkan pengalaman pribadi sang penulis yang tak lain adalah Kang Maman. Menurutku, novel Re: memiliki magnet yang kuat dan fenomenal. Penggambaran profil, kejadian, tempat dan penulisan istilah-istilah frontal dan kuanggap vulgar ternyata bisa sebebas dan seringan itu ketika dituliskan dalam buku ini. Sosok Re yang digambarkan ter...

Menjadi dewasa melalui lagu Satu-Satu, sebuah karya musik ber-atmosfir positif dari Idgitaf

Sumber Foto : Akun YouTube Idgitaf Manusia memiliki beragam emosi. Emosi bisa ditunjukkan oleh perasaan senang, bingung, sedih, marah, sampai rasa cemburu. Katanya semua perasaan tersebut bisa terwakilkan oleh barisan lirik sebuah lagu yang kita dengarkan yang memiliki makna tepat sama persis seperti yang ingin kita gambarkan. Pasti sering kita mendengar istilah banyak kata yang tak terucapkan . Semua orang bisa mengalami beragam emosi seperti yang pernah saya baca di salah satu ulasan Brain Academy ini. Saya termasuk orang yang lebih sering mengekspresikan perasaan senang melalui lontaran candaan yang menghibur lawan bicara. Candaan itu sering juga ditanggapi dengan lanjutan candaan lainnya. Wah, kalau sudah begitu sudah mulai tidak ingat waktu ngobrol deh. Berbeda lagi dengan teman saya yang lainnya yang lebih suka mengekpresikan perasaannya dengan mendengarkan lagu di YouTube yang mendukung perasaannya saat itu. Apalagi sekarang algoritma pilihan lagu di YouTube sangat pandai m...